Genpilomboksumbawa.com, BANTEN – Pekan depan bakal menjadi minggu yang padat agenda pariwisata di Provinsi Banten! Ada Seba Baduy dan Napak Tilas Gunung Krakatau yang dihelat bersamaan 28-30 April 2017. Dua event ini, dipastikan akan menarik minat ribuan wisatawan baik dalam dan luar negeri.
Agenda wisata Banten dan budaya lainnya di Kota Cilegon, yakni Festival Golok Tradisional Banten pada 29-30 April 2017. Sementara pada 29 April 2017 ada Festival Etnic Carnaval dan Silaturahmi Pendekar Nusantara. Kalau mau ke Banten, sudah banyak atraksi dan events yang menunggu.
Seba Baduy yang akan berlangsung sejak 28-30 April 2017 sebenarnya, acara tradisi Suku Baduy Luar dan Dalam akan berkunjung ke Ibu Gede, sebutan bagi Bupati Lebak yang di jabat oleh Iti Oktavia Jayabaya. Setelah itu, Suku Baduy melanjutkan perjalanan ke Abah Gede, sebutan bagi Gubernur Banten yang kini dijabat oleh Mata Irawan sebagai pejabat sementara, pada 29-30 April 2017.
Suku Baduy Dalam akan berjalan kaki dengan pakaian serba putih. Sedangkan Baduy Luar berangkat menggunakan kendaraan roda empat dengan pakaian serba hitam sembari membawa hasil alam untuk diberikan kepada Ibu Gede dan Bapak Gede.
“Masuknya Seba Gede (besar). Perjalanan dari Kanekes ke Pendopo Lebak, terus berangkat dari Lebak menuju pendopo Gubernur Banten untuk bertemu Abah Gede,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, Minggu (24/4).
Eneng menjelaskan, sebelum ke Pendopo Gubernur, Suku Baduy akan transit atau beristirahat dulu di GOR Stadion Maulana Yusuf. “Jadi siapa saja boleh mengambil gambar, tapi jangan ada di depan barisan Baduy, karena memang aturan dari Baduy-nya seperti itu,” ujar Eneng.
Perayaan “Seba Baduy” sampai sekarang masih dipertahankan secara turun-temurun oleh masyarakat Baduy Dalam yang berpakaian khas putih-putih dan masyarakat Baduy Luar yang berpakaian hitam-hitam. Perjalanan saat upacara ditempuh lebih kurang 12 jam. Tidak kenal panas dan hujan. Segala cuaca akan tetap diterabas. Warga Baduy yang ikut dalam Seba, semuanya laki-laki. Kaum hawa dilarang ikut.
Perayaan Seba Baduy, biasanya dilakukan setelah warga baduy menjalani ritual kawalu selama tiga bulan. Kawasan masyarakat Baduy dalam yang tersebar di tiga kampung, yakni Cibeo, Cikeusik dan Cikawartana, saat ritual kawalu biasanya tertutup bagi wisatawan atau pengunjung.
Selanjutnya, pada 30 April 2017 sejak pukul 12.30-21.00 WIB akan digelar napak tilas ke Gunung Krakatau yang pernah mengguncang dunia dengan letusannya di tahun 1888. Napak tilas ke Gunung Krakatau diprediksi akan diikuti 1.500 orang dari berbagai daerah di Indonesia, menggunakan salah satu kapal dari PT ASDP Ferry Indonesia.
“Rutenya dari Pelabuhan Merak, ke Pulau Krakatau masuk ke dalam, terus mutar di luarnya Krakatau. Setelah itu, rombongan menuju Mercusuar Titik Nol,” terang Eneng.
Eneng menambahkan, pihaknya terus berupaya membantu program pemerintah pusat yang menargetkan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta orang ke Indonesia. Untuk itu, diperlukan atraksi-atraksi yang menarik minat wisatawan.
“Kita harapkan nanti para pengunjung foto-foto selfie, terus masang di medsosnya, bisa jadi viral,” pungkas Eneng.
Ritual tahunan masyarakat adat Baduy menjadi salah satu objek wisata budaya di Banten, yang sudah terkenal tidak hanya di dalam negeri tetapi sampai mancanegara. Karena itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memberikan dukungan penuh dalam even ini.
“Pak Menpar Arief Yahya sering menyebut, portofolio produk pariwisata Wonderful Indonesia itu ada tiga, Alam 35%, Budaya 60%, dan Buatan Manusia 5%. Seba Baduy itu ada di kolom budaya yang 60% itu. Karenanya, membuat even budaya yang kental dengan culture Baduy sudah sangat tepat. Silakan ke Banten. Tonton Seba Baduy. Pasti seru,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuty.(*)