Mataram, NTB. Acara Apresiasi Kreasi Indonesia Lombok atau AKI Regional NTB ini sukses terselenggara di Hall Epicentrum Mall Mataram, Kamis (4/10, 2021). Menparekraf Sandiaga Uni hadir langsung, didampingi Ketua Dekranasda NTB Niken Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, Kadispar Provinsi NTB Yusron Hadi serta 25 UMKM/Ekraf se-provinsi NTB.
BACA SKUY: UMKM/Ekraf Terlibat di WSBK Akan Pacu 5% Pertumbuhan Ekonomi
Menparekraf RI dan Kadispar Provinsi NTB serta salah seorang peserta AKI Regional NTB
Rangkaian acara yang dimulai pada pukul 3 siang sampai 5 sore, merupakan program Pengembangan Ekonomi Kreatif melalui kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi dan permainan. Stand-stand dari masing-masing subsektor ini, ramai dipadati pengunjung.
25 subsektor kretif yang mengikuti AKI Regional NTB, sudah lolos seleksi dan kurasi. Menpar mengharapkan dengan adanya Program Apresiasi Kreasi Indonesia ini akan mampu membantu para pelaku Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan terpublikasinya produk sehingga bisa meningkatkan angka penjualan dan mampu membangun jejaring agar para insan ekonomi kreatif bisa lebih mengembangkan lagi usahanya.
AKI Regional NTB menjadi salah satu rangkaian acara di kunjungan 3 hari Menparekraf ke Lombok. Mulai dari Rabu, 3 Nopember sampai Jumat 5 Nopember 2021. Kunjungan juga mendatangi spot-spot desa wisata, diantaranya desa wisata Bonjeruk di Lombok Tengah, desa adat Senaru di Lombok Utara, serta desa wisata bahari Labuhan Haji di Lombok Timur.
Menparekraf RI dan salah seorang pengusaha mutiara Lombok
BACA SKUY: 105 UMKM/Ekraf NTB Difasilitasi HAKI
Dalam kunjungan ini, Menparekraf juga berkesempatan datangi langsung Pertamina Mandalika International Circuit. Apresiasi Kreasi Indonesia Lombok atau AKI Regional NTB, bisa disebut sebagai langkah awal keterlibatan UMKM/Ekraf NTB di event-event yang berhubungan dengan event internasional di sirkuit Mandalika khususnya, juga KEK Mandalika secara umum.
Tim Liputan: Rizki Fady dan Subhan Sulaiman | Editor: Muslifa Aseani
