Belasan Turis Belanda Keliling Kota Lama Semarang Naik Becak

by Jackysan
Belasan Turis Belanda Keliling Kota Lama Semarang Naik Becak

www.Genpilomboksumbawa.com, Semarang – Kota Semarang semakin menarik bagi wisatawan asing. Terutama keelokan wisata bangunan bersejarah tua seperti Kota Lama dan Lawang Sewu. Itu pula yang membuat kesengsem 13 turis asal Belanda ini. Dalam kunjungan wisatanya ke Semarang Rabo (5/4/2017)  mereka menghabiskan waktunya di bangunan bangunan tua. Lebih asyik lagi belasan turis ini sengaja berkeliling kota naik becak.

Bertolak dari Hotel Santika Semarang,  tiga belas turis naik becak bateng bareng mengunjungi Lawang Sewu. Dilanjut ke Klenteng Sam Poo Kong, dan destinasi terakhir di Kota Lama.

Di sini mereka terkagum kagum dengan arsitektur bangunan Gereja Blenduk. “Kami suka dengan suasana Kota Semarang, bangunan kuno yang ada masih terawat bagus seperti di Lawang Sewu, jejak sejarah masih terlihar bagus,” kata Miss Ellen, ketua rombongan turis ini.

Dia juga terkesan dengan transportasi tradisional berupa becak yang menurutnya masih eksis diera  transportasi moderen. Dia bersama rombongan sengaja menaiki becak satu penumpang satu becak. Ini merupakan pengalaman pertama mereka menaiki moda transpotasi tradisional roda tiga ini.

“Transpotasi ini (becak, red) sangat ramah lingkungan, kami suka menaikinya dan warga Semarang rupanya masih mempertahankan sosial budayanya,” katanya.

Rombongan tambah berkesan tatkala memasuki kawasan Kota Lama Semarang. Kawasan yang akan dijadikan World Heritage Unesco ini menghipnotis para turis lantaran seperti berada di negara mereka.

“Kami merasakan aura suasana negara kami, bangunan khas Eropa masih berdiri megah disini, apalagi Gereje Blenduk, sangat indah walau sudah tua umurnya,” katanya.

Dia dan beberapa turis lantas mengamati sudut-sudut arsitektur Gereje Blenduk. Tak lupa mengabadikan momen dengan kamera sebagai kenang-kenangan telah menyambangi Little Netherland nya Indonesia ini.

Di akhir perjalanan, rombongan juga berkesempatan mendatangi jajanan kuliner khas Semarang, Lumpia. Mereka mencicipi langsung di tempat pembuatannya di Gang Lombok, komplek Pecinan Semarang.

Menpar Arief Yahya sudah pernah berbicara dengan Walikota Semarang Hendi Hendrar Prihadi san Wawalikota Hevearita G Rahayu soal Kota Lama Semarang. Menurut dia, heritage yanh ada di bekas peninggalan Belanda itu memang masih oke dan banyal yamg utuh. “Karena itu harus ditata ulang, direstorasi bangunan yang perlu dipoles, tanpa harus mengubah bentuk aslinya,” kata Menpar Arief Yahya.

Ada perusahaan hotel dan heritage building di Spanyol yang ahli, namanya Paradores, yang pernah bertemu Menpar Arief di Madrid. Mereka sangat berpengalaman, karena sudah sekitar 94 heritage building, dari bekas kastil, bekas istana, sampai bekas penjara pun disulap menjadi hotel yang menarik. “Mereka juga mau menjadi konsultannya,” kata Arief Yahya.

Semarang, kata dia, kaya akan heritage building dan itu menjadi kekuatan Kota Lumpia sebagai destinasi wisata berkelas. Apalagi cruise line sudah mulai banyak yang merapat ke Tanjung Emas, dan mereka berkesempatan city tour ke Kota Lama. “Maka, manfaatkan agar mereka bisa berlama-lama dan terkesan dengan Kota Semarang,” papar Menpar Arief yang Mantan Dirut PT Telkom itu. (*)

Foto2: Ambar/Jateng Pos

You may also like

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.