Digandeng GIZ, GenPI Lombok Sumbawa Jajal Atraksi Desa wisata di Kawasan Sembalun

by Jackysan

www.Genpilomboksumbawa.com, Sembalun – Jumat dan Sabtu, 28 sampai 29 April, GIZ (Deutsche Gesellschaeft fur Internatinale Zusammenarbeit – Program Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Investasi Berkelanjutan – Sregip) menyelenggarakan Program Fam Trip bersama Geowisata Sembalun, Lombok Timur. Program GIZ-Sregip melakukan pendampingan pengembangan wisata berkelanjutan di tiga lokasi, desa wisata Bilebante, Sesaot dan Sembalun sendiri.

Menyasar beberapa spot wisata serta program wisata yang dikelola kelompok Geowisata Sembalun, total tim yang terdiri dari perwakilan Tour Travel Lombok serta Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Lombok SUmbawa menikmati sekitar lima destinasi wisata. Termasuk dua program yang masih sedang dikembangkan serta diharapkan menjadi satu magnet program wisata selain yang sebelumnya sudah eksis di Sembalun.

Berangkat bersama dari kota Mataram selepas waktu sholat di Jumat siang, delapan orang tim didampingi tim GIZ-Sregip sampai di Sembalun sekitar pukul 4 sore. Welcoming note dilakukan di aula Nusantara Hotel and Restaurant, sekaligus check in tim untuk selanjutnya langsung menuju tiga destinasi wisata yang dikelola Geowisata Sembalun.

Berkendara hanya 10 menit dari lokasi hotel, rombongan sampai di lokasi Rumah Baca Sembalun. Spot ini menjadi destinasi para volunteer, baik yang ingin menemani aktivitas baca anak-anak di lingkungan Rumah Baca sendiri, pun juga para turis manca yang ingin ajarkan anak-anak atau para warga setempat bahasa asing mereka masing-masing.

Lepas dari Rumah Baca, sisi favorit saya dari Sembalun yaitu Kopi Sajang dihidangkan di afternoon coffee. Kuliner setempat, urap rebusan singkong, kerupuk tepung singkong (saya mengakrabinya sebagai opak) dan rengginang menjadi cemilan sesap kopi Arabica Sajang.
Usai maghrib, dinner dengan menu serta lauk yang juga masih khas Sembalun, pembuka dari diskusi hangat juga intens bersama teman-teman yang tergabung di Geowisata Sembalun.

Sabtu pagi, Cycling Tour dan Panorama Walk menjadi dua agenda utama. Mengingat sebagian besar tim bukan pesepeda aktif, jalur Tour Sepeda dipersingkat dari program yang seharusnya. Nyatanya, pemandangan serba indah membuat jarak pendek terasa sungguh cepat selesai. Sebagian jalur Tour Sepeda cukup menyulitkan saya, memaksa saya lebih suka menuntun. Namun, petak-petak sawah, kisah-kisah kearifan lokal para petani Sembalun, pun adat istiadat serta berbagai event budaya sempurnakan Sabtu pagi saya.

Sembalun berjarak 2,5 jam berkendara dari kota Mataram, 2 jam dari bandara internasional Lombok dan rata-rata 1 atau 2 jam dari destinasi-destinasi wisata mainstream Lombok lainnya. Misal, harus kunjungi desa adat Sade di Lombok Tengah, Anda bisa mencapai Sembalun dalam 2 jam.

Eksis menjadi salah satu pintu pendakian ke Gunung Rinjani, desa wisata Sembalun kini semakin berkembang.31 hotel, villa, guest house dan home stay siap menyambut Anda. 15 Tour Operator, 80 guide (6 guide bersertifikat) serta 1100 porter bersinergi membantu sekitar 70 ribu lebih wisatawan yang masuk ke Taman Nasional Gunung Rinjani (data GIZ-Sregip 2014).Geowisata Sembalun juga bersinergi dengan koperasi, baik dari Tim Penggerak PKK setempat (kecamatan Sembalun) juga koperasi bentukan para tour operator, guide serta porter.

Tepat jam 12 siang, rombongan kembali ke Nusantara Hotel and Restaurant untuk makan siang sekaligus check out. Trip dua hari satu malam yang sungguh menyenangkan. (bunsal)

You may also like

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.