Trilogy Kolaborasi GenPI Ditutup Dengan Talkshow Bertajuk “Back To History”

by Emen Ardiansyah

www.GenpiLombokSumbawa.com, Mataram – Setelah dua hari sebelumnya Media Center Pesona Khazanah Ramadhan yang dikelola Generasi Pesona Indoensia (GenPI) Lombok Sumbawa diisi dengan talkshow  terkait fotografi dan pariwisata, dihari ketiga (Jum’at 9/6) giliran GenPI bicara sejarah di Lombok dan Sumbawa.

Masih diinisiasi oleh Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mataram, bak serial-serial trilogy, kali ini GenPI kembali kolaborasi aksi. Menghadirkan dua orang yang memang bergelut pada bidang yang sesuai dengan tema yang diusung. Salah satunya adalah seorang penulis buku “Mengenal Sekarbela Lebih Dekat” yaitu Iskandar,S.Pd dan satunya lagi merupakan pegiat atau relawan dari komunitas pariwisata sekaliber GenPI Lombok Sumbawa dan Adventurous Sumbawa, Dudi Hermansyah.

Dibuka dengan materi dari sang penulis buku, kedua narasumber sepakat untuk berbicara sesuai bidang dan kapasitasnya, karena memang bicara tentang sejarah, maka sangat luas lingkupnya. Dimulai dengan pembahasan terkait peran budaya dan agama didalam masyarakat, lalu kemudian sedikit menyinggung terkait budaya merariq yang sangat populer di pulau Lombok. Sarjana Pendidikan ini paham betul cara membuat para peserta terbawa dalam lamunan sejarah yang diceritakannya. Disisa waktu presentasinya, narasumber lebih menekankan pada isi bukunya yang mengupas banyak hal tentang Sekarbela.

Beralih ke narasumber kedua, seorang putra daerah Sumbawa yang saat ini sedang menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Mataram yang akrab dengan sapaan ‘Die.Samawa’ (sesuai nama akun sosial medianya). Singkat memang waktu yang diberikan, namun beliau berhasil memaparkan terkait 3 destinasi bernilai sejarah tinggi di pusat kota Sumbawa. Seperti, Istana Dalam Loka, Istana Bala Kuning dan Istana Bala Puti (Pendopo Bupati saat ini).

Siapa yang tidak mengenal ketiga destinasi bernilai sejarah tersebut di Sumbawa? Nampaknya hampir semua yang pernah berkunjung ke Sumbawa pasti mengetahuinya. Tidak hanya membahas nilai-nilai sejarahnya, namun narasumber kali ini juga sekaligus mempromosikan kecantikan dari ketiga istana yang begitu populer di Sumbawa ini.

Karena tema dari kegiatan sore itu adalah “Back To History” yang penekanannya adalah agar para peserta yang hadir mampu mengetahui dan menghargai nilai-nilai sejarah yang ada di Pulau Lombok dan Sumbawa, tak lupa panitia juga mengadakan pameran kecil-kecilan yang memperlihatkan beberapa karya sejarah atau karya seni dari 3 suku besar di NTB yaitu Suku Sasak, Samawa dan Mbojo yang masih ada hingga saat ini. Seperti pakaian adat hingga alat musik tradisional.

Setelah melakukan sesi tanya-jawab antara peserta dan pemateri, kegiatanpun ditutup. Dengan poin atau catatan, “Pengembangan pariwisata tidak akan pernah lepas dari sebuah sejarah. Sebagian besar destinasi pariwisata di Indonesia atau khususnya NTB, pasti memiliki nilai-nilai sejarah. Maka perlu bagi para generasi penerus untuk mengetahui nilai-nilai sejarah tersebut dan kemudian tetap dilestarikan agar mampu berjalan sejajar dengan perkembangan pariwisata di Nusa Tenggara Barat”.

 

Salam Pesona Indonesia

(Emen/GenPILS)

You may also like

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.