Genpi Lombok Sumbawa, Sumbawa – Sajian Istimewa pariwisata Kabupaten Sumbawa sangat erat dengan tema sejarah dan budaya. Selama ini, alam Sumbawa telah dikenal sebagai sepotong surga yang tersembunyi, maka dalam event kali ini Sumbawa menawarkan ‘kecantikan dan kekayaan’ Sumbawa yang berbeda. Acara yang menampilkan pagelaran seni, pameran pusaka, pameran UMKM, lomba fotografi dan diskusi wisata ini dihadiri oleh para pelaku wisata. Istana Dalam Loka, atau Istana Tua menjadi pilihan utama yang berada di tengah-tengah kota Sumbawa Besar. Merupakan cagar budaya yang menjadi saksi kejayaan Kesultanan Sumbawa pada masanya.
Bangunan yang diprakarsai oleh Sultan Jalaluddin Syah III dari Dinasti Dewa Dalam Bawa didirikan pada tahun 1885 ini kental dengan filosofi Islami, Sentuhan Islami pada bangunan Rumah panggung yang konon merupakan rumah panggung terbesar di dunia ini terlihat pada jumlah tiang penyangganya yang berjumlah 99 sesuai dengan sifat Allah dalam Asma’ul Husna. Posisi nya yang terletak di sebelah Masjid Agung yang arsitektur nya sama dengan Istana yaitu berbentuk rumah kembar, membuat Istana Dalam Loka sangat menarik dan mudah untuk dikunjungi. Di dalam nya terdapat foto – foto dan penjelasan tentang sejarah kerajaan Sumbawa. 200 meter dari Istana Dalam Loka terdapat juga Istana Bala Puti yang dibangun pada masa Sultan Kaharuddin III yang sekarang menjadi Wisma Praja Kabupaten Sumbawa. Juga Istana Bala Kuning yang ditempati oleh Sultan Sumbawa ke-tujuh belas, Sultan Muhammad Kaharuddin IV. Di istana ini, benda-benda pusaka dari masa kerajaan masih tersimpat, terjaga, dan terawat dengan baik.
Bagi wisatawan penggemar situs bersejarah dari zaman pra sejarah, Sumbawa memiliki dua situs sejarah yang berada di kecamatan Moyo Hulu yaitu situs sarkopagus atau kuburan batu yang berada di Dusun Ai Renung, setidaknya terdapat lima lokasi sarkopagus yang tersebar di tempat ini. Pada peti batu terpahat ornamen berupa topeng, binatang melata, juga manusia yang dimana ornamen ini memiliki kesamaan dengan motif pahatan yang juga ditemukan di Sulawesi, Sumba , dan Bali. Selain di dusun Ai Renung, Gunung Tarakin setidaknya menyimpan 13 titik sarkopagus unik yang berada di dalam hutan perawan yang tentu saja menyimpan bukti tentang peradaban kehidupan manusia pada masa lampau. Petualangan di hutan untuk menyusuri masa lalu selalu membawa inspirasi, selalu ada yang bisa dipelajari.
Namun jika, ingin mengunjungi desa tradisional yang masih menjaga kelestariannya Sumbawa memiliki desa Poto yang merupakan penghasil tenunan dan gerabah serta masih mempertahannkan seperti karapan kerbau maupun pacuan kuda. Desa Poto hanya berjarak 13 km dari Kota Sumbawa Besar, dan jangan melewatkan desa Batu Alang tempat pengrajin Parang Tradisional dengan kualitas terbaik yang bisa dijangkau hanya dua puluh menit dari kota Sumbawa Besar.
Wisata sejarah dan budaya baik untuk menambah wawasan, sebagai refrensi visual, maupun kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak orang. Wisata sejarah dan budaya menjadi pilihan yang pas untuk wisatawan solo, pasangan, apalagi untuk keluarga inilah salah satu jenis wisata paling ramah untuk anak-anak dan memberikan mereka pengalaman belajar langsung secara menyenangkan. Wisata sejarah dan budaya ditawarkan Sumbawa dengan penuh keramahan dan rasa kekeluargaan dan tentu saja pasti sangat menyenangkan.