Genpilomboksumbawa.com, Limbungan – Desa adat limbungan berada di Desa Peringgi Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Limbungan adalah salah satu desa adat yang masih bertahan di Lombok
Rute menuju Limbungan dari mataram dapat ditempuh dengan kendaraan darat dengan menempuh waktu kurang lebih 2.5 jam dari Mataram. Jalan menuju limbungan relatif bagus hanya padat merayap saat pagi dan sore di beberapa titik
Desa adat limbungan ini dibagi atas dua lokasi yaotu limbungan barat dan limbungan timur. Desa adat ini dihuni oleh kurang lebih 150 kepala keluarga. Desa limbungan memiliki ciri khas yaitu rumah adat khas suku sasak lengkap dengan cara hidup, sistem kepercayaan dan tradisi yang mereka pertahankan
Hampir seluruh rumah yang ada dalam kawasan desa adat memiliki kesamaan baik secara bentuk dan ukuran. Hal ini merupakan pencerminan dari sistem tata nilai yang menjadi dasar para warga dalam menjalani sistem kekerabatan. Kesamaan , kesetaraan tersimbol melalui bangunan rumah. Baik yang kaya maupun yang kurang mampu akan sama dalam tata kehiduoan sosial mereka
Desa adat limbungan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata berbasis adat. Selain bangunan, atraksi yang dapat disuguhkan kepada wisatawan adalah upacara adat, tata perilaku masyarakat, cara hidup bahkan potensi tembakau yang menjadi tanaman pertanian andalan di desa perigi
Ketika tim Genpi berkunjung sedang dilaksanakan festival limbungan yang diinisiasi oleh kelompok KKN Universitas mataram yang diketuai oleh Safan Yuda Legian. Safan mengatakan bahwa potensi desa adat limbungan untuk dikembangkan menjadi desa wisata adat sangat bagus, keaslian dan konsistensi dalam menjaga tradisi payit diapresiasi
Masyarakat perlu diberikan pelatihan khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi. MCK yang sederhana dan belum representatif bagi oengunjung juga perlu untuk dipikirkan. Demikian Muslifa salah sati volunteer genpi yang juga hadir dalam festival limbungan
Berbagai kriteria sebagai destinasi seperti aksesibilitas telah dipenuhi limbungan. Terkait dengan atraksi masih sangat perlu ditingkatkan misalnya jika akan dijual sebagai paket wisata apa saja yang akan dijual. Misalnya mengolah tembakau atau hanya menikmati waktu sambil bersantab makana khas atau kopi. Terkait dengan amenitas perlu rumah khusus yang digunakan olwh wisatawan yang menginap dengan paket mengikuti cara hidup masyarakat lokal misalnya, demikian muslifa memberikan gambaran