Workshop Photography GenPI NTB

by bunsal

Tepat dua jam, dua pemateri utama Workshop Photography GenPI NTB berbagi ilmu yang mereka kuasai. Willy Priatmanto dan Ve Dhanito, dua photographer professional menyampaikan masing-masing materi mereka dengan santai. Event ini terselenggara Sabtu, 23 Februari 2019 di Pasar Botani, Narmada, Lombok Barat.

Fotografer Pro di Materi Pertama

Willy Priatmanto telah sering melakukan proyek pemotretan yang berkaitan dengan Company Profile. Profil perusahaan tertentu, dimana ia kerap harus menyiapkan banyak konsep foto sesuai profil yang ingin dipresentasikan.

“Meski pun koleksi foto yang dibutuhkan adalah foto-foto keseharian di kantor, saya harus menyiapkan detail konsepnya. Kadang-kadang, model yang tersedia benar-benar karyawan perusahaan tersebut. Nah, setiap foto akan dikondisikan sesuai dengan yang saya butuhkan, saya arahkan, sampai benar-benar mendapatkan foto yang saya inginkan,” demikian sebagian penjelasan Willy (23/2).

BACA LAGI : SAMOTA Surga Pariwisata Baru di Pulau Sumbawa

Berbeda dengan Company Profile, pemotretan event budaya minimal sudah memiliki latar atau background foto tersendiri.

“Biasanya saya hanya akan menyesuaikan dengan kondisi destinasi wisata yang ada. Model akan menyesuaikan dengan latar alam atau spot wisata yang ada. Jadi, keunikan khas spot tersebut masih tergambar kuat di foto, bahkan bisa menjadi lebih istimewa lagi karena keberadaan model,” urainya lebih lanjut.

Tiga folder koleksi foto, mulai dari beberapa koleksi foto untuk menyusun Company Profile, sampai koleksi foto destinasi wisata terkenal Indonesia dibagikan ke peserta workshop. Dua di antara banyak koleksi fotonya sudah pernah dipamerkan di Jerman, juga di salah satu iklan Wonderful Indonesia di luar negeri.

Sesi diskusi di materi Ve Dhanito.

Conceptual Photo Oleh Ve Dhanito

Ve Dhanito sendiri membagikan spesifikasinya di Conceptual Photography. Sederhananya, foto berkonsep khusus. Di mana, Ve memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi sendiri ide-idenya, ketertarikan personalnya, proses pengambilan foto sampai foto tersebut benar-benar selesai. Ve mengambil judul ‘Menangkap Momen Mendokumentasi Rasa’ di presentasinya, ia menekankan bahwa setiap fotografer memiliki proses belajarnya masing-masing.

“Salah satu contoh, pernah nih saya ikut di satu event photography di Thailand. Di saat yang sama, di tim saya terdapat enam photographer lain. Nah, biasanya, objek foto cenderung seragam. Jadi, akhirnya saya mengambil foto-foto yang paling tepat mengekspresikan perasaan selama saya ikut event tersebut. Karena tak ada model khusus yang disediakan, saya berkreasi dengan rekan fotografer juga diri saya sendiri,” kisah Ve, membagikan sebagian perjalanan profesionalnya.

Ve berbagi beberapa koleksinya yang seringkali disebut sebagai Fine Art Photograph. Salah satu karya terbaiknya, terjual mahal di satu event Fine Art Photography dunia di Taiwan.

Usai menyampaikan materinya masing-masing, dibuka dua sesi diskusi. Lima dari sekitar 40 lebih peserta workshop menyampaikan beberapa pertanyaan dan permintaan sharing tambahan. Salah satu diantaranya, adakah trik khusus agar kemampuan memotret atau pun hasilnya memiliki nilai jual lebih?

BACA LAGI: GenPI Lombok Sumbawa Raih Penghargaan Gubernur NTB

Ringkasan dari jawaban yang disampaikan Willy dan Ve , bahwa keberadaan media sosial saat ini cukup membantu ‘memasarkan’ kemampuan memotret atau pun hasilnya. Tentu juga harus diiringi dengan kualitas koleksi foto, serta keunikan yang membedakan dari karya-karya foto lainnya.

Seorang peserta di sesi diskusi materi Willy Priatmanto.

Penutup umum dari acara workshop, keinginan untuk tetap saling berbagi ilmu, baik antar komunitas photography Lombok khususnya, juga interaksi di kegiatan lainnya bersama GenPI Lombok Sumbawa. Diskusi bahkan masih dibuka di kesempatan praktek langsung, yaitu hunting foto bareng Mandalika Fashion Carnival. Karnaval budaya dilaksanakan di kota Praya, Lombok Tengah. Q

You may also like

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.