Festival Ramadan Tastura dan Ragam Event Wisata Lombok Tengah

by Genpi LS
Festival Ramadan Tastura 2019

Ramadan tahun 2019 bagi Lombok terasa istimewa. Betapa tidak. Di awal puasa, beragam pemberitaan mengemuka. Lombok kembali diganjar penghargaan pariwisata halal. Selama bulan puasa ini pula, event CoE (Calendar of Event) ke-3 NTB digelar, yaitu Pesona Khazanah Ramadan.

Di samping event-event CoE, beberapa event khusus juga digelar dan terjadi di beberapa wilayah Lombok. Salah satunya, kabupaten Lombok Tengah (Loteng).

Bimtek Pengembangan Desa Wisata Bersama Dispar Loteng

Event Bimtek ini dilaksanakan di akhir April lalu, tepatnya Jumat 26 April 2019. Event setengah hari ini berlangsung di Hotel Grand Royal, Praya. Pemateri utama dari DisparLoteng sendiri, yaitu Kadis Promosi Dispar Loteng, Lalu Zulfa Halim dan dari Tim Leader GenPI Lombok Sumbawa, Muslifa Aseani (Kadiv Humas 2019).

Bimtek Dispar Lombok Tengah

Bimtek Dispar Lombok Tengah

Peserta Bimtek merupakan pengelola dari sekitar 20 lebih titik-titik Desa Wisata di kabupaten Loteng. Tema utama acara ini, mengoptimalkan marketing dan pengembangan program-program desa wisata melalui sosial media.

Festival Ramadan Tastura 2019

Acara khusus berikutnya yang diadakan Pemkab Loteng, yaitu Festival Ramadan Tastura 2019.

Dibalut tema ‘Sholah, Sholeh dan Sholoh’, gelaran sebulan penuh puasa ini diharapkan meningkatkan geliat pariwisata di kota Praya umumnya. Ke depan, event ini juga sekaligus untuk mensosialiasikan ke penduduk kota Praya. Bahwa meski daerahnya kini semakin eksis dan siap ke kancah internasional, nilai-nilai mendasar sebagai warga muslim tetap dijaga.

Festival Ramadan Tastura dipusatkan di Alun-alun Tastura, di pusat kota Praya. Singkatan Tastura sendiri merupakan ikon gabungan kata dari semboyan kabupaten Loteng, yaitu Tatas Tuhu dan Trasna. Tatas berarti ‘Mampu’, Tuhu berarti ‘Rajin Bekerja’ dan terakhir, Trasna berarti  ‘Budi Pekerti Luhur’.  Semangat dari semboyan ini kemudian melatari hampir sebagian besar karakter masyarakat Loteng. Dasar untuk bersinergi, mengoptimalkan potensi pariwasata di wilayah sisi selatan Lombok.

Festival Ramadan Tastura 2019

Festival Ramadan Tastura 2019

Komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Lombok Sumbawa juga turut aktif meramaikan event ini. Satu stand khusus diisi oleh para relawan pariwisata ini, yang kerap disebut Kemenpar sebagai Para Pejuang Digital.

“Kami juga membantu sebagai TIC (Tourist Information Center), untuk siapapun yang membutuhkan informasi khusus terkait pariwisata Loteng khususnya, juga Lombok Sumbawa di skala lebih luas,” urai Toni, anggota GenPI Lombok Sumbawa yang menunggui stand.

Layaknya satu festival, beragam hiburan dan atraksi juga menyemarakkan alun-alun Tastura, Praya. Program-program santunan digelar dengan menyasar anak-anak yatim, ada pula tausiah-tausiah dari para ustadz pondok pesantren yang tersebar di kabupaten Loteng. Ada pula hiburan musik dari para komunitas yang eksis di kota Praya, serta berbagai lomba menarik.

Lebih jauh, Festival Ramadan Tastura ditujukan untuk memberikan ruang yang lebih bagi masyarakat yang khusus berniaga selama bulan Ramadan.

Kunjungan Kerja Presiden Jokowi

Jumat, 17 Mei dua hari lalu, Presiden Jokowi kembali kunjungi Lombok. Kunjungan kerja ini bertujuan memastikan progress dari pembangunan KEK Mandalika, khususnya terkait sirkuit Moto GP. Gelaran Moto GP sendiri sudah secara resmi dirilis pemberitaannya, dimana sirkuit Mandalika akan digunakan untuk pelaksanaan empat musim balap Moto GP di tahun 2021 nanti.

Berbeda dari kunjungan-kunjungan sebelumnya, kunjungan kali ini, Jokowi menelusuri spot-spot pariwisata mainstream Lombok Tengah. Salah satu yang kemudian meramaikan pemberitaan media daring dan cetak, kunjungan ke desa adat Sade. Kunjungan di spot ini, umumnya selalu dimasukkan di paket-paket wisata yang dijual di Lombok.

Mulai dari mendengarkan kisah para leluhur masyarakat desa Sade, menyaksikan pertarungan dua Pepadu Peresean. Dua aktifitas utama ini, kemudian dilanjutkan dengan mencoba peralatan menenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang wajib ada di lapak-lapak penjual tenun desa Sade.

Di luar semua aktifitas wisata di desa adat tersebut di atas, satu kejadian yang justru kemudian menjadi viral, aksi nekat seorang ibu yang tidur di jalan raya dan menghadang rombongan Presiden Jokowi. Aksi nekat ibu ini ternyata agar ia dapat bertemu langsung dengan presiden. Aksi nekat ini terjadi di desa Sengkol, satu desa yang berada di jalur utama, penghubung kawasan Bandara Internasional Lombok (BIL) menuju ke arah KEK Mandalika.

Bagaimana pun, rangkaian event di atas, menunjukkan sinergi stakeholder pariwisata Lombok, khususnya Lombok Tengah, terus menerus berbenah. Meningkatkan potensi di seluruh pelosok Lombok Tengah, untuk kemudian sama-sama bersinergi kembali dengan stakeholder lintas kabupaten, menjadikan pariwisata Lombok siap menjadi destinasi internasional.

You may also like

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.