Protokol Kesehatan Ketat di New Normal Pariwisata Mandalika

by Genpi LS
Rapat Stakeholder Pariwisata KEK Mandalika

Stakeholder pariwisata Lombok Tengah (Loteng), sepakat menyamakan semangat. Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab di sisi selatan Lombok ini, bersama dengan Dinas Pariwisata dan BPPD Loteng, membuka sinergi. Di ruang rapat utama, Kantor Bupati Loteng, dihadiri pula oleh Asosiasi Travel Agent (ASITA) NTB, Mandalika Hotel Association (MHA), Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata (DPC HPI) Loteng, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Lombok Sumbawa, serta Asosiasi Desa Wisata Loteng (Senin, 15/6).

Rapat dibuka Asisten II Bupati Loteng, H. Nasrun, yang kembali mengingatkan pentingnya menjaga standar protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Di samping itu, promosi terus menerus, seharusnya tetap digencarkan. Promosi ini sebagai bentuk kesiapan mendasar, sehingga ketika nantinya sudah dibuka kembali, destinasi siap menyambut para wisatawan yang berkunjung. Demikian pernyataannya.

Stakeholder Pariwisata Loteng Gencar Lakukan Promosi dan Persiapan

Stakeholder Pariwisata Loteng Gencar Lakukan Promosi dan Persiapan

Dr. H. Nursiah, Sekda Loteng, menekankan pentingnya kerjasama antar semua pihak.

“Kerjasama semua pihak melakukan promosi, lebih banyak lagi, tidak boleh berhenti. Meski Loteng masih dalam proses penanganan, upaya promosi terkait pariwisata juga tetap dipertahankan,” demikian disampaikan di sela sambutannya.

Lima kebijakan pemda dalam menghadapi New Normal, diantaranya, Menjaga kebersihan, Menjaga kesehatan, Menjaga Aktifitas sesuai dengan kesehatan, Tetap saling menjaga jarak di setiap destinasi, serta Selalu menggunakan masker. Lima kebijakan ini, dikawal penerapannya dengan beberapa langkah. Yaitu, Sosialiasi menyeluruh, Edukasi, Fasilitas dari pemerintah, Menggerakkan masyarakat untuk aktif berpartisipasi, serta pengawasan di setiap destinasi wisata di Loteng.

Upaya dan langkah-langkah di atas, dilaksanakan bersama, baik oleh para stakeholder pariwisata sendiri, juga bersama dengan TNI Polri, serta Satpol Pamong Praja.

Ketua MHA, Samsul Bahri, menyampaikan bahwa akomodasi destinasi Loteng sesungguhnya sudah sangat siap. Kesiapan ini sudah pada tempatnya, didukung dan dijaga regulasi dari pemerintah yang sesuai.

“Sejak lama,  akomodasi pariwisata memang telah memiliki SOP standar kebersihan dan higinitas yang tinggi. Jadi, sudah saatnya kunjungan tinggi wisatawan, kita sambut dengan sebaik mungkin,” tegasnya.

“Pemerintah harus segera membuka destinasi wisata terbaik Loteng. Pembukaan ini akan memberikan peluang lebih besar, bagi survive-nya para pelaku pariwisata di tengah pandemi. SOP kebersihan dan higinitas di hotel, resto atau kawasan khusus pariwisata, telah diterapkan sejak lama,” tambah Rata Wijaya, Humas MHA, yang sekaligus pengelola TWA Gunung Tunak ini.

Di sisi lain, Dewantoro Umbu Joka, Ketua ASITA NTB berharap Bupati Loteng lebih berani memberikan regulasi sesuai. Langkah berani ini dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan hidup para pelaku pariwisata Loteng sendiri. ASITA NTB bahkan siap bersinergi, membawa permasalahan ini ke kementerian terkait, untuk bersama-sama menemukan jalan keluar terbaik.

Dukungan dari para pelaku pariwisata Loteng dan NTB

Dukungan dari para pelaku pariwisata Loteng dan NTB

Berikutnya, pernyataan senada disampaikan Syamsul Bahri, Ketua DPC HPI Loteng. Lebih khusus lagi, ia meminta kejelasan informasi, tentang dimulainya New Normal di NTB. Juga ketentuan-ketentuan yang harus dijalankan. Disepakati pula dengan usulan spesifik dari perwakilan GenPI Lombok Sumbawa. Bahwa edukasi perlu diberikan kepada para pokdarwis atau pengelola destinasi wisata. Lalu, konten-konten promosi pariwisata, yang menunjukkan kesiapan destinasi di masa New Normal ini.

Rapat kemudian ditutup dengan kesediaan pemerintah, segera membahas persiapan pembukaan destinasi wisata. Misalnya, KEK Mandalika. Pembahasan akan dilaksanakan bersama dengan para stakeholder terkait, yaitu ITDC, Angkasa Pura, dan para pengelola lainnya.

You may also like

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.