105 Merk UMKM Lombok Sumbawa Difasilitasi Pendaftaran HKI

by Genpi LS
Sinergi pemerintah dan akademisi di Sosialisasi dsn Fasilitasi Pendaftaran Kekayaan Intelektual

Mataram, Lombok. Empat unsur bersinergi memfasilitasi pendaftaran KI (Kekayaan Intelektual) dari 100 lebih UMKM NTB. UPN (Universitas Pembangunan Nasional) Veteran Yogyakarta, Kemenparekraf/Baparekraf, DJKI (Dirjen Kekayaan Intelektual serta AKHKI (Asosiasi Konsultan Hak Kekayaan Intelektual) melaksanakan acara ini pada Kamis, 22 Oktober 2020 tadi. Acara bertajuk ‘Sosialisasi & Fasilitasi Pendaftaran Kekayaan Intelektual’ berlangsung sehari, di hotel Golden Palace Mataram.

Seratus lebih UMKM dari empat kabupaten se-Lombok, bahkan juga jauh-jauh datang dari Sumbawa, terpilih diantara ratusan pendaftar. Mereka antusias mendaftarkan logo atau merk usaha mereka. Sayang sekali, sampai acara dimulai tepat di pukul sembilan pagi, total peserta yang hadir kurang dari seratus persen. Kesempatan baik, yang seharusnya dimanfaatkan maksimal oleh para pengusaha, baik UMKM maupun skala menengah, jadi terlewatkan. Utamanya yang logo atau merk usahanya, belum terdaftar HAKI (Hak Kekayaan Intelektual).

Sinergi pemerintah dan akademisi di Sosialisasi dsn Fasilitasi Pendaftaran Kekayaan Intelektual

Ary Wijayani, Ketua Panitia, menjelaskan dalam sambutannya bahwa Mataram adalah kota ketiga. Event sama diselenggarakan di empat kota berbeda. Kota pertama dan kedua adalah kota Bitung, serta kota Balige di kawasan Danau Toba Sumatera Utara. Kota terakhir, yaitu kota Banyuwangi Jawa Timur, direncanakan berlangsung usai pelaksanaan di Lombok.

Plt. Kadispar Lombok Tengah (Loteng), H. Nasrun, menyampaikan rasa bangga dengan dipilihnya Lombok sebagai lokasi acara.

“KEK Mandalika bisa bersinergi dengan kekuatan para UMKM. Dimana, ketika nanti Mandalika atau Lombok dikunjungi, mereka juga bisa mendatangkan pendapatan dengan berbelanja sebanyak mungkin produk-produk UMKM ini. Jadi, sebaiknya dimanfaatkan momen fasilitasi, untuk meningkatkan kualitas produk UMKM Anda,” demikian disampaikan H. Nasrun.

Peserta serius menyimak sosialisasi

Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi, Ahmad Rekotomo, menekankan bahwa pelaksanaan acara ini sebagai wujud pelaksanaan peran pemerintah yang fokus meningkatkan perekonomian nasional.

“Ini adalah salah satu sektor penggerak dan daya ungkit ekonomi nasional sampai tahun 2025 nanti. Hadirnya KEK Mandalika di Lombok, juga dengan kontrak bersama Dorna MotoGP, kini perkembangannya luar biasa. Bahkan, telah disiapkan pula showroom, wadah para UMKM menampilkan produk-produk mereka,” sebagian dari pernyataannya pada sambutan.

Usai seremoni pembukaan, tiga narsum lalu menyampaikan beberapa materi terkait tema acara. Di sesi ini, Direktur Fasilitasi KI Robinson Sinaga mengingatkan untuk mengunduh aplikasi BIIMA Kemenparekraf. Aplikasi ini memuat lengkap segala hal terkait HAKI. Jadi, siapapun yang ingin mendaftarkan merk atau logo usahanya, bisa belajar mandiri melalui aplikasi ini.

Materi dilanjutkan oleh DJKI Kemenkumham, menguraikan selayang pandang tentang Kekayaan Intelektual (KI). Sesi ditutup oleh Ari Wijayani, menjelaskan lengkap prosedur pengakuan KI.

Segera setelah selesai penyampaian materi, langsung dibuka dengan diskusi serta tanya jawab. Seorang pemilik UMKM dari desa Darmaji, Loteng, mempertanyakan apakah dibenarkan menggunakan satu warna dari merknya yang telah disetujui untuk produk lainnya. Diskusi diramaikan pula oleh banyak peserta lainnya.

Proses konsul sebelum memutuskan merk paling tepat.

Urutan acara terakhir, yaitu fasilitasi dari pendaftaran merk-merk peserta. Tim narsum bimtek yang memberikan konsultasi, dari UPN Veteran Yogyakarta, Kemenparekraf/Baparekraf, DJKI dan AKHKI. Total 105 merk UMKM di Lombok dan Sumbawa difasilitasi pendaftaran KI-nya.

Satu nama unik tertera. Illuminasi, satu UMKM yang menyediakan jasa pengiriman nasi. Merk-merk lain, didominasi produk kopi, kacang mete, olahan rumput laut serta kuliner harian khas Lombok. Salah satunya, seorang ibu dari desa Sigar Penjalin, Lombok Utara, mengajukan merk Mega Berora untuk produk kacang asinnya. Ada pula emilan daun pegagan, manisan rumput laut, sambal kacang mete, juga beberapa olahan kreatif. Baik dari bahan tertentu, juga kreasi dari sampah plastik.

Acara ditutup jam 4 sore, dengan wajah-wajah lega peserta. Produk-produk mereka kini semakin siap bersaing, karena merk dagang mereka telah terdaftar dengan resmi.

You may also like

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.