Pekenan Dayan Gunung Hidupkan Pariwisata Lombok Utara

by Genpi LS
Kadispar KLU dan Ketua GHA menjelaskan rencana event Pekenan Dayan Gunung

KLU, Lombok. Koronavirus di Indonesia turut berpengaruh terhadap keberlangsungan sejumlah sektor, tidak terkecuali bagi sektor pariwisata. Untuk menghidupkan kembali kondisi pariwisata, di Kabupaten Lombok Utara (KLU), pelaku pariwisata akan meyelenggarakan satu budaya khas ‘Dayan Gunung’.

Acara “Pekenan Dayan Gunung”, rencananya akan dilaksanakan pada pertengahan Desember, bulan depan. Event ini berlangsung dua hari, tepatnya pada 12 sampai 13 Desember 2020 nanti.

BACA LAGI: MAULID ADAT BAYAN KLU 2020

Pariwisata KLU Mati Suri Efek Pandemi Covid-19

Kepala Dinas Pariwisata KLU, Vidi Eka Kusuma mengakui bahwa saat ini sektor pariwisata di KLU turun hingga ke titik nol. Hal ini disebabkan tidak adanya wisatawan yang datang ke KLU, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Padahal sebelum gempa maupun selama adanya Koronavirus, wisatawan berbondong-bondong datang ke KLU. Jumlahnya bisa mencapai 5.000 orang dalam sehari, terutama di tiga Gili.

Inilah yang membuat sektor pariwisata menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar. Totalnya bisa mencapai 80%. Namun, efek pandemic, menyebabkan dunia pariwisata mengalami mati suri. Padahal tadinya PAD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di sektor pariwisata berkisar dari 60% – 70% seluruhnya berasal dari KLU.

Lebih lanjut Vidi mengungkapkan, “Bahkan kalau peak season atau musim puncak terutama di bulan Agustus sampai Desember, wisatawan bisa tembus hingga 8.000 hingga 10.000 orang. Angka pengunjung ini, mendatangkan nilai transaksi 800 juta sampai 6 M dalam satu hari”.

Dukungan GHA di Pekenan Dayan Gunung KLU

Lalu Kusnawan selaku Ketua Gili Hotel Association (GHA) KLU mengemukakan, event ini dapat menjadi wadah bersama. Wadah untuk mengangkat keanekaragaman adat istiadat, budaya serta keindahan beragam destinasi wisata yang ada di KLU.

Selain itu, melalui kegiatan ini serta keterlibatan dari semua pihak, diharapkan dapat pula menjadi penggerak bagi sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di KLU. Meski saat ini masih di tengah situasi Pandemi COVID-19.

Lebih lanjut, Kusnawan menyampaikan bahwa kegiatan “Pekenan Dayan Gunung” atau Pasar Utara Gunung akan memiliki agenda acara yang menarik. Di antaranya Pasar Keris dan Batu Permata, Pasar Kerajinan dan Kuliner Khas Dayan Gunung, dan Pasar Kuliner Tiga Gili (Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno). Akan ada juga penampilan kesenian tradisional, restorasi terumbu karang di tiga Gili, gerakan penghijauan dengan melakukan penanaman pohon, dan lain sebagainya.

BACA LAGI: STAYCATION SERU DI GILI TRAWANGAN LOMBOK

Kusnawan menambahkan, jika diterjemahkan secara utuh, ‘Ngemungahang Dowe Banda Gumi Sasak’ ini juga bisa berarti memamerkan adat dan budaya yang ada di daerah, khususnya KLU, untuk kebangkitan sektor pariwisata.

Tambahan pernyataan dari Kadispar KLU, bahwa melalui kegiatan “Pekenan Dayan Gunung” pemerintah daerah bersama dengan pelaku sektor pariwisata di KLU mencoba meningkatkan animo dari para wisatawan untuk datang kembali.

“Kedatangan para wisatawan ini, tentunya dengan mengedepankan protokol kesehatan. Nantinya para wisatawan yang datang harus menggunakan masker, mengatur jarak, dan tidak berkerumun. Lalu bagi pihak penyelenggara akan menyediakan tempat cuci tangan, handsanitizer dan penyiagaan petugas,” pungkas Vidi.

Ditulis ulang oleh mahasiswa magang UGM: Siti Yusrina Faozia (Credit foto Featured : Antara News)

Editor: Muslifa Aseani

You may also like

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.