Mandalika, Lombok. Prescon terakhir panitia Mandalika Hotel Assosiation (MHA) Open 2020 berlangsung hari ini, Kamis 12 Desember. Acara ini dilaksanakan di Ruang Rektorat Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok, di kota Praya, Lombok Tengah. Prescon dihadiri puluhan media offline, online dan beberapa akun selebgram Lombok.
Acara dimulai dengan hiburan tarian tradisional dari para mahasiswa Poltekpar Lombok. Berikutnya, sambutan-sambutan dari Kadispar provinsi NTB, H.L. Moh. Faozal dan Adella Raung, Direktur Wisata Khusus Kemenparekraf Indonesia, serta Samsul Bahri Ketua MHA Loteng. Adella dan Tipi Jabrik, turut mengikuti prescon, melalui live zooming.
BACA LAGI: Prescon Pertama MHA Open 2020 di Siwa Lombok
Jadikan MHA Open 2020 Event Rutin Tahunan
“MHA Open 2020 saya apresiasi tinggi, namun perlu ditindaklanjuti dan diagendakan sebagai acara rutin tahunan. Dengan begitu, efek massif wisata berkelanjutan bisa tercapai. Tidak hanya di satu waktu saja,” demikian sebagian dari himbauan, di sambutan Faozal.
Di sambutan dari Adella Raung sendiri, Lombok dengan destinasi wisata yang beragam, memang layak mengadakan event seperti MHA Open 2020. Selanjutnya ia berharap, akan semakin banyak komunitas wisata khusus lainnya, yang berani menggagas event serupa.
Samsul Bahri sendiri, menyatakan komitmen MHA untuk terus memberikan dukungan agar pariwisata Lombok, dan Mandalika khususnya, kembali aktif. MHA memilih kompetisi surfing, untuk semakin mengeksiskan 15 spot pantai surfing di Lombok. Juga menegaskan Indonesia yang dikenal sebagai destinasi surfing nomor 1 dunia (dinyatakan Dede Suryana di sesi sambutan narsum berikutnya).
249 Peselancar Siap Ramaikan MHA Open 2020
Usai sambutan-sambutan, empat narsum akan menyampaikan hal-hal teknis terkait kompetisi. Yang pertama oleh Head of Project MHA Open 2020 sendiri, Joulena Juliet.
“Kita bersyukur, target peserta 200 surfer terlampaui dan sampai hari ini sudah ada 249 yang terdaftar. Hari ini, bahkan salah seorang peserta telah ikut hadir. Dede Suryana, salah seorang atlet surfer nasional,” pembuka dari Joulena.
Lyly Sri Haryati, Project Manager MHA Open 2020 yang bertindak sebagai moderator selanjutnya meneruskan informasi narsum lainnya, dari Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI). Candra Avrinova, Ketua PSOI NTB, menerangkan sebagian teknis pelaksanaan lomba. Selanjutnya, Dede Suryana, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya event kompetisi ini. Dari Jawa Barat sendiri, Dede telah mendaftar bersama 5 orang peselancar dan bersiap meramaikan empat hari pelaksaan event.
Narsum ke-empat, kembali disampaikan Kadispar provinsi NTB. Faozal memuji kinerja MHA, asosiasi yang terhitung baru, namun berani melaksanakan event nasional seperti MHA Open 2020. Ia lantas berpesan, agar tetap terapkan protkes kesehatan ketat dan tetap berkomitmen tinggi mengadakan event rutin sejenis. Sehingga, tujuan mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan ke Lombok, tercapai serta berkelanjutan.
BACA LAGI: Eksotis Pantai Selatan Lombok
PSOI Kawal Teknis Kompetisi MHA Open 2020
Tipi Jabrik, Sekretaris PSOI, menegaskan dukungan penuh kepengurusan PSOI bagi MHA Open 2020. Khusus di kategori Woman Surfing, Tipi menyebutkan kemungkinan hadirnya Dhea Natasya, peselancar muda harapan Indonesia.
“Saya rasa Dhea Natasya juga akan ikut di kompetisi ini. Juga untuk menegaskan, bahwa selancar ombak itu olahraga untuk semua gender. Bukan milik pria saja,” tegas Tipi melalui zooming.
Usai prescon, kembali ke Faozal, pemerintah belum bisa menegaskan target kunjungan wisatawan untuk tahun 2021. Bagaimana pun, pemerintah tetap berupaya optimal, dunia pariwisata kembali beraktifitas normal, namun dengan tetap memaksimalkan angka kecil dari penularan Covid-19.
“Jadi, ayo! Bareng-bareng kita tekan angka Covid-19 ini. Kita hidupkan bersama pariwisata, meski masih bergantung pada kunjungan wisata domestic,” pungkasnya.
Peliput dan Penulis: Muslifa Aseani