HomeEventPentahelix Dibius Kilau Branding Pesona Indonesia di Lombok
Bimtek Branding Pesona Indonesia by Rizanto Binol Ogilfy

Pentahelix Dibius Kilau Branding Pesona Indonesia di Lombok

Event 0 2 likes 54 views share

www.Genpilomboksumbawa.com, Lombok – Menteri Pariwisata RI Arief Yahya tidak ingin tanggung-tanggung membangun fundamental brand Pesona Indonesia. Dalam Bimtek Branding Pesona Indonesia di Lombok, 3 April 2017. Perusahaan multinasional yang sudah memiliki kantor cabang di lebih dari 60 kota di dunia sekelas Ogilvy & Mather Worldwide, ikut dilibatkan.

Maestro creative communications dan public relations dan berpengalaman menghandle brand building pada perusahaan-perusahaan kelas dunia itu, ikut memberi paparan di hadapan unsur Pentahelix dari komunitas GenPI, Politeknik Pariwisata Negeri Lombok dan STP Bandung,, ASITA NTB dan media nasional.

“Ogilvy & Mather Worldwide memang kami libatkan. Kami ingin brand Pesona Indonesia menanjak cepat, lalu berdampak signifikan pada jumlah kunjungan wisatawan. Target kami, dari peringkat ke-4 dalam penyumbang devisa negara, USD 10 Miliar, menjadi lebih dari USD 20 Miliar, mengalahkan dominasi Oil and Gas (minyak dan gas alam), Coal (batu bara), Crude Palm Oil (CPO, minyak kelapa sawit,” jelas Pt Asdep Strategi Pemasaran Nusantara Kemenpar, Hariyanto, Selasa, 4 April 2017.

Brand rupanya memang dianggap penting. Nilainya dianggap sangat tinggi. Brand dianggap sangat menentukan posisitioning untuk menggaet segmentasi pasar. “Karena itu kami tak pernah henti menancapkan bendera “brand” Pesona Indonesia kemana-mana. Penajaman brand itu harus menjadi magnet penggerak pariwisata nasional,” tambah Hariyanto.

Bimbingan Teknis Kementrian Pariwisata

Lantaran serius menggarapnya, Bimtek Branding Pesona Indonesia pun berlangsung seru. Utamanya di sesi pemaparan branding. Dari mulai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Politeknik Pariwisata Negeri Lombok dan STP Bandung,  GenPI Lombok Sumbawa, GenPI Maluku, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatera Barat, ASITA NTB, hingga media nasional dibuat terpana dengan pemaparan yang sangat atraktif.

“Saya jadi makin mengerti tentang filosofi warna dan posisi dari brand Pesona Indonesia,” terang Direktur Poltekpar Negeri Lombok Hansu Hanafi.

Persepsi branding Pesona Indonesia itu penting. Bila elemen pentahelix sudah satu persepsi soal design logo, komposisi warna, posisi, dan makna di balik Pesona Indonesia, aka nada banyak manfaat yang bisa diambil.

Mengapa? Brand value dua logo resmi pariwisata Indonesia semakin kuat. Bahkan sudah meninggalkan Malaysia Truli Asia dan Amazing Thailand. Lalu, logo itu gencar dipromosikan di luar negeri dan banyak event nasional. Karena itu, brand itu Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia bisa mengatrol semua uryhal yang terkait dengan pariwisata di daerah.

”Kami jadi makin faham.  GenPI nanti sama-sama menyebarkan, mensosialisasikan, baik di dunia maya, media social, sampai outdoor. Kami beruntung punya Menteri sangat paham branding,” ujar koordunator GenPI Maluku, Glenn Huib Wattimury.

Budi Rizanto Binol, perwakilan Ogilvy di Indonesia, mengaku bukan hal yang mudah mengangkat branding Indonesia, namun pihaknya berjanji akan terus memperjuangkan hal tersebut. ”Mensosialisasikan branding sangat penting. Agar pengembangan pemasaran Pariwisata Indonesia terus berjalan dan bisa mencapai target,” ujar Budi.

Selain terus berusaha terus menyebarkan sosialisasi agar semua masyarakat Indonesia ramah terhadap tamu atau wisatawan, logo Pesona Indonesia juga terus dibiasakan ada di mana-mana. Di alat promosi, plastik, buku, pakaian, tempat wisata, pintu masuk, pesawat dan di manapun tempat umum yang terlihat khalayak umum. “Namun ini semua harus bekerjasama dengan semua pihak, pengelola, industri, pelaku bahkan masyarakat sekitar di tempat destinasi di Indonesia. Ini menjadi pekerjaan kita bersama terus meningkatkan brand Pariwisata Indonesia,” ucapnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, acara ini perlu dilakukan karena untuk menyamakan persepsi dan langkah-langkah kegiatan dekonsentrasi yang akan dilaksanakan di 34 daerah. ”Branding itu janji kepada konsumen. Jadi semua elemen harus bersinergi dalam mengimplemantasikan Branding Pesona Indonesia baik di pusat maupun di daerah. Ini yang membedakan Anda dari yang lain yang sejenis, meningkatkan loyalitas stakeholder, memotivasi mereka untuk bertindak, dan memberi platform untuk menyampaikan pesan dengan cara yang konsisten,” beber Menpar Arief Yahya.

Dia menyebut Thailand dan Malaysia, yang menjadi ukuran. Agar fokus, tidak lari ke mana-mana, dua itu saja yang menjadi target untuk dikalahkan. Hasilnya pun sudah berbuah manis. Brand “Wonderful Indonesia” sudah jauh meninggalkan dua musuh utamanya. Posisinya ada di peringkat 47 dunia. Melompat 100 peringkat dari gapaian 2015.

Sementara Thailand ada di posisi 83 dan Malaysia di urutan 97. “Potensi kita jauh lebih kuat. Dengan promosi yang benar, dengan branding yang tepat, lalu advertising yang pas, dan sale yang agresif, target target 20 juta wisman di 2019 pasti bisa direbut,” aku Arief Yahya optimis. (*)