Saat akademisi, goverment, komunitas, media dan masyarakat bertemu pasti muncul berbagai ide dan gagasan sebagai langkah awal dalam kolaborasi. Jumat 20 September 2019 Dialog Lombok edisi ke 4 digelar di breeze Coffee Jl Sudirman Mataram. Tema diskusi kali ini soal Destinasi Wisata Meraup Rupiah Menuai Sampah
Kali ini Dialog Lombok menghadirkan Kang Dhani sapaan akrab Kadis LHK Prov NTB Madani Mukarom, Gendewa Tunas Rancak Dekan Teknik Lingkungan UNU NTB, Pasek Arianta Lombok Care Comunity. Sedang Kadispar NTB Lalu M Faozal urung hadir karena kesibukan
Permasalahan sampah merupakan masalah global. Pariwisata khususnya adalah sektor yang tidak bisa lepas dari sampah. Hampir bisa dipastikan setiap kegiatan manusia meninggalkan sampah. Kini sampah bukan saja menjadi masalah sosial namun global
Pengelolaan sampah di destinasi misalnya memerlukan cara dan penanganan khusus. Banyak permasalahan sampah ini terjadi karena rendahnya kesadaran atau ketidaktahuan dalam melakukan pengelolaan. Kita bisa belajar dari para local hero dan mencari cara cara cerdas dalam menangani sampah
Pada dialog ke empat ini ada pelaku pelaku yang dapat menjadi inspirasi sekaligus tempat berbagi informasi mengenai sampah. Bank sampah UNU NTB misal yang digawangi oleh Gandewa ternyata bisa memberikan nilai ekonomi. Membayar uang kuliah dengan sampah yg disetor dan diakumukasi selama 1 semester. Jadi kita setornya sampah lalu dihitung berdasarkan aplikasi munculnya saldo untuk bayar kuliah.
Pak Pasek yang juga guide HPI juga menyatakan bahwa care terhadap lingkungan khususnya destinasi wisata memamg sebuah keharusan. Sebagai guide tentu malu jika destinasi kita kotor dan siapapun kita dapat memulai dengan care dan peduli terhadap lingkungannya
Kang Dani banyak memaparkan tentang program zero waste pemprov NTB. Bagaimana perencanaan dan apa saja yang dilakukan. Sampah ini bisa menjadi industri dengan nilai tinggi dan memang harus ada solusi serta sosialisasi tentang pengelolaan sampah
Pada kesempatan kali ini banyak mahasiswa yang mengharapkan program terintegrasi antara dinas dan akademisi untuk melibatkan kampus dalam masalah sampah. Kenapa tidak mahasiswa sebagai motor perubahan sudah seyogyanya digandeng dalam kolaborasi ini
Acara yang dihadiri sekitar 75 orang ini sangat seru. Berlangsung selama 2.5 jam dan menjadi sarana diskusi serta dialog lintas kampus dan lintas stakeholder. Berbagai pemerhari lingkungan hadir dan memberikan masukan serta kritik demi kemajuan daerah khususnya dalam kebersihan destinasi wisata
Tidak lupa forum dialog lombok juga menyerukan dan mengajak segenap yang hadir untuk turut ambil bagian dan partisipasi aktif dalam world clean up day 2019 Sabtu 21 september 2019 di berbagai tempat masing masing