Siap-Siap, Festival Pesona Bau Nyale akan Digelar Februari 2019

by Emen Ardiansyah

www.Genpilomboksumbawa.com, LOMBOK – Beragam event keren telah di-launching dalam Calendar of Event 2019 Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Salah satunya, Festival Pesona Bau Nyale 2019. Festival unik yang hanya ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Eventnya siap geber pada 20 Februari 2019.

“Ini merupakan event unik dan eksotik. Sebuah tradisi masyarakat Lombok yang telah mendunia. Bahkan selalu menjadi menu wajib bagi banyak wisatawan. Rangkaian eventnya pun selalu menarik untuk disaksikan,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, Senin (31/12).

Festival Pesona Bau Nyale merupakan menu wajib bagi para traveler. Festival ini merupakan pesta kebudayaan yang berbeda dari festival atau event kebudayaan lain.

Rangkaian acaranya selalu heboh. Menurut Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal, hingga saat ini persiapan terus dilakukan untuk mematangkan festival.

“Gelaran Festival Pesona Bau Nyale pada bulan Februari 2019 mendatang masih dalam masa recovery sektor pariwisata yang telah ditetapkan Kemenpar. Kami masih terus mematangkannya bersama seluruh stakeholder pariwisata lainnya. Semoga bisa berjalan dengan baik dan mendatangkan wisatawan ke NTB,” ucapnya.

Lebih lanjut Faozal mengatakan, Festival Pesona Bau Nyale adalah festival yang menyatu dg nilai nilai luhur budaya masyarakat Sasak Lombok. Festival ini secara turun menurun berlangsung dan lestari di tengah masyarakat Sasak. Bukan hanya sekedar menangkap cacing laut, tapi festival ini mengandung filosofi yang luar biasa.

“Ada sejarah, kebudayaan, religi dan nilai kearifan lokal yang sarat akan pesan moral dan sosial dari festival ini, tidak sekedar festival atau pesta kebudayaan biasa”, katanya.

Menurut mitos dan kepercayaan masyarakat Pulau Lombok, nyale dipercaya sebagai jelmaan putri Mandalika yang cantik. Ia berkorban menceburkan diri ke laut pantai selatan. Putri Mandalika menceburkan diri ke laut sebagai pilihan. Ia tidak ingin terjadi pertumpahan darah di antara para pangeran kerajaan di Lombok, yang waktu itu memperebutkan dirinya.

Uniknya, Nyale hanya bisa ditangkap pada 20 bulan 10, perhitungan tanggal suku Sasak. Penetapan malam puncaknya pun tidak bisa sembarangan. Penetapan malam puncaknya diputuskan berdasarkan sangkep warge’ atau rapat penetuan tanggal pelaksanaan malam puncak. Rapat ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh budayawan, tokoh adat dan sesepuh adat lainnya.

“Dengan nilai budayanya yang kuat itu, kami ingin menjadikan event Bau Nyale bukan sekadar seremoni. Tetapi ini sebagai bentuk keseriusan kami membangkitkan kembali pariwisata Lombok. Terlebih pantai-pantai di kawasan Kuta dan lainnya sangat dikenal dengan keindahannya,” pungkasnya.

Faozal memang tidak asal bicara. Pantai Kuta Lombok memiliki air Laut yang jernih, ditambah dengan hamparan pasir putih yang akan membuat siapapun yang datang terkesima.

Begitu jernihnya air laut, wisatawan bisa melihat pemandangan bawah laut hanya dari atas permukaan air. Di Pantai Kuta Lombok ini pula wisatawan bisa melihat Bukit Mandalika. Disini wisatawan juga bisa melakukan aktifitas di laut, seperti berenang, jet ski, banana boat dan menyelam.

Terpisah, Ketua CoE Kemenpar, Esthy Reko Astuti ikut angkat suara. Menurutnya Pemerintah Dinas Pariwisata Provinsi NTB telah berhasil mentransformasi tradisi Bau Nyale menjadi sebuah suguhan yang atraktif. Ini dibuktikan dengan terus masuknya festival ini kedalam Calendar of Event Kemenpar.

“Kalau berbicara mengenai Festival Pesona Bau Nyale saya sudah tidak perlu panjang lebar menceritakannya. Sudah pasti keren. Festival yang selalu menjadi incaran wisatawan. Nah mumpung masih ada waktu bisa dijadwalkan dari sekarang. Siapa tau dapat tiket promo murah,” ujar wanita berkerudung itu. (*) / Kemenpar

You may also like

2 comments

Fitato January 7, 2019 - 7:20 pm

Uuiiii…..pengen ke lombok & jadi saksi event kebudayaan yg keren ini….
Semoga bisa ke sana lagi tahun ini…

Reply
Jackysan January 10, 2019 - 11:13 am

Donk ayo bang, kita camping di Bukit Seger yaa, hehehe

Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.