Dukung Pemulihan Pariwisata, Prodi Ilmu Komunikasi Unram Praktikum di 17 Desa Wisata NTB

by Genpi LS

Mataram, Lombok. Prodi Ilmu Komunikasi Unram semakin memantapkan diri sebagai prodi unggulan dengan mengangkat komunikasi pariwisata sebagai salah satu kekhasan kajian. Hal ini sebagai langkah kongkrit mendukung kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat yang menetapkan Lombok melalui Mandalika sebagai destinasi super prioritas di Indonesia.

Komunikasi Pariwisata menjadi salah satu fokus kajian, program studi ingin mencetak SDM handal dan profesional untuk menunjang pengembangan dan berkontribusi nyata bagi daerah. Demikian pernyataan Agus Purbathin Hadi, Kaprodi Ilmu Komunikasi Unram yang juga pakar pemberdayaan masyarakat saat dihubungi tim GenPI LS.

Pemprov NTB dan juga kota kabupaten telah menjadikan desa wisata sebagai salah satu daya tarik utama di NTB. Kampus melihat peluang ini sebagai laboratorium pembelajaran bagi mahasiswa baik dalam melakukan asesment, perencanaan hingga pada tahap terakhir yaitu penyusunam materi promosi. Tahun ini Prodi Ikom Unram turun di 17 desa wisata khususnya di Pulau Lombok. Mereka  melakukan asesmen dan pembuatan materi promosi baik video, foto, infografis dan materi promosi pada media online. Proses ini diuraikan Siti Chotijah, dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Pariwisata Unram.

Adapun desa wisata yang menjadi lokus praktikum tahun ini adalah Desa Wisata Sade, Buwun Mas, Suranadi, Sesaot,  Ende, Buwun Sejati, Sukarara, Banyumulek, Tete Batu, Labangka, Aik Berik, Bengkaung, Lantan dan beberapa desa unggulan lainnya.

Melalui aplikasi teori yang telah dibekalkan ,mahasiswa Ikom Unram diharapkan dapat melaksanakan produksi konten sehingga materi ini mampu memberi kontribusi khususnya bagi percepatan pemulihan pariwisata berbasis desa wisata pada pandemi covid 19.

Kadispar Prov NTB Yusron Hadi menyambut baik kegiatan ini sebagai kontribusi nyata dan penguatan sinergi pentaheliks antara pemerintah, kampus dan pelaku wisata khususnya di desa wisata. Ia menyatakan keinginan, agar desa wisata menjadi penguat daya tarik wisata destinasi- destinasi utama kita. Mereka harus menampilkan konsep yang berbeda satu dengan lain, dikelola segenap potensi setempat. Kolaborasi antara aya tarik obyek utama dengan pengembangan ekonomi kreatif masyarakat setempat harus terbangun.

Sebagai output promosi, materi yang lolos kurasi akan dipublikasikan melalui berbagai media online dan kanal media sosial komunitas maupun influencer pariwisata.

You may also like

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.