Launching Desa Wisata Bahari Bilelando

by bunsal
Peresmian Desa Wisata Bahari Bilelando

Destinasi wisata Lombok kini semakin lengkap saja. Minggu pagi, 17 Februari tadi, Desa Wisata Bahari Bilelando diresmikan langsung Gubernur NTB Zulkiflimansyah, Bupati Lombok Tengah H Suhaili, stakeholder kepariwisataan NTB serta masyarakat sekitar desa Bilelando.

Kedatangan tamu undangan disambut Gendang Beleq desa Bilelando, baik menjelang sampai di Pantai Kelongkong, juga seremonial peresmian di Ujung Kelor.  Ujung Kelor sendiri berlokasi sekitar sepuluh menit naik sampan penduduk, dan bisa juga dicapai dengan berjalan menyusuri pantai Kelongkong sekitar satu jam.

Seremoni peresmian dibuka sekitar pukul sepuluh pagi, dilanjutkan sambutan dari Bupati Lombok Tengah (Loteng) langsung, H Suhaili. Tak sekadar mengapresiasi kehadiran para tamu undangan, dalam sambutannya bupati juga berharap agar hadirnya Ecowisata Bahari Bilelando semakin mengoptimalkan potensi pariwisata di Lombok, khususnya Lombok Tengah.

Desa Bilelando sendiri terletak di kecamatan Praya Timur, diresmikan di tahun 1999. Desa ini bisa dicapai dengan berkendara sekitar setengah jam dari kompleks Bandara Internasional Lombok (BIL), atau sekitar 45 menit dari kawasan KEK Mandalika.  Ruas jalan beraspal mulus, membuat siapa pun mudah mengakses lokasi, dari daerah mana saja di Lombok.                 

Bilelando Menjadi Trigger Desa Wisata Bahari Lombok

Demikian sebagian dari sambutan Gubernur NTB, Zulkiflimansyah. Lahirnya Desa Wisata Bahari Bilelando, wujud dukungan aktif pemerintah, mengapresiasi lahirnya destinasi-destinasi wisata baru.

Ujung Kelor, venue Launching Desa Wisata Bahari Bilelando.

Rombongan gubernur beserta istri dan pejabat lainnya, menaiki perahu Citra. Perahu Citra sendiri, satu dari dua perahu terbesar dari KUBE (Kelompok Usaha Bersama) nelayan desa Bilelando. Di peresmian pagi tadi, sekitar 15 sampan penduduk desa juga terlibat. Sampan-sampan ini bolak balik dari dermaga Pantai Kelongkong ke Ujung Kelor, mengantarkan para undangan, peliput media cetak dan online, juga masyarakat sekitar yang ingin turut meramaikan acara peresmian.

Potensi Ecowisata Beragam di Bilelando

Tak hanya aktivitas di laut, masih banyak ragam wisata yang disediakan di Desa Wisata Bahari Bilelando. Kuliner khas desa nelayan, dilengkapi juga kisah-kisah masa lalu dengan pemandu wisata masyarakat desa sendiri.

”Ujung Kelor dulunya lebih sering dikenal menjadi tempat sampah. Kondisi yang menjadi peer besar kami, bagaimana mengkondisikan label tersebut dan menyulapnya menjadi destinasi wisata. Syukurlah, pemerintah mendukung kami dan akhirnya hari ini bisa meresmikan Desa Wisata Bilelando,” sebagian dari penjelasan Muliadi, Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) desa Bilelando.

Ia juga menerangkan, pokdarwis beranggotakan 45 orang pemuda dan pemudi desa bergotong royong sekitar seminggu lebih, membersihkan dan menyiapkan Ujung Kelor menjadi lokasi seremonial peresmian.

Dermaga Pantai Kelongkong dari bukit di Ujung Kelor, Bilelando.

“Semua tokoh dan kelompok masyarakat desa terlibat. Setelah hari ini, siapa pun yang ingin menikmati ragam wisata di Bilelando akan kami sambut dengan terbuka,” tegasnya.

Terpisah, Anwar mengisahkan satu kuliner khas desa Bilelando.

“Kami menyebutnya Lawar. Irisan tipis ikan laut segar dinikmati dengan kuah asam yang dicampur cabe dan garam secukupnya,” terangnya di sela mengatur siapa pun yang ingin menaiki sampan yang menuju Ujung Kelor.

Sate Ikan Keluyu desa Bilelando.

“Pak Anwar itu tokoh masyarakat desa yang paham kisah atau sejarah desa. Jadi, untuk history-tourism, pemandu yang tepat ya Pak Anwar tersebut,” jelas Muliadi, ketika dikonfirmasikan tentang kisah kuliner Lawar yang diceritakan Anwar di dermaga Pantai Kelongkong.

Tak hanya Lawar, tersedia pula Sate Ikan Keluyu. Potongan daging tebal dan tulang muda ikan Keluyu, dicampurkan dengan parutan kelapa muda, rempah dan irisan tipis daun jeruk nipis. Dibakar sampai berwarna kecoklatan, sate Ikan Keluyu disajikan bersama dengan Kepiting Kuah Asam dan kuliner khas laut lainnya.

Sebagian ragam kuliner yang disajikan di menu santap siang, penutup rangkaian acara Peresmian Desa Wisata Bilelando pagi tadi. ҆�,.�nQ�IEb\

You may also like

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.