Meraih Mimpi Besar Geopark Rinjani

by LazwardyGenpi

Mataram (26/08/2019) – Genpi Lombok Sumbawa bersama para penggiat pariwisata NTB, mahasiswa, akademisi dan media mengadakan miniworkshop ketiga yang bertajuk “Mimpi Besar Geopark Rinjani”, bertempat di Soejipto Cafe jalan Adi Sucipto pada pukul 19.00 WITA. Kegiatan ini sekaligus menyambut persiapan Asia Pasifik 6thn Geopark National 2019 yang akan diselenggarakan di Kota Mataram, Provinsi NTB.

Dalam diskusi kali ini yang menjadi narasumber yaitu Badan Pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani, Ketua WWF Nusa Tenggara, Akademisi Fakultas Ilmu Komunikasi Unram dan Kepala BPPD Lotim.

Sudah siapkah kita menyambut Geopark Rinjani ?

Pertanyaan besar yang menjadi awal dari diskusi seru kemarin. Luas geopark rinjani 2.800 km2 (setengah pulau lombok). Geopark bukan sekedar batu atau wisatanya, tapi manajemen pengelolaannya.

Begitu juga dengan Rinjani yang bukan hanya sekedar gunung tertinggi ketiga di Indonesia. Bukan hanya sekedar pendakian sepasang kekasih dimana seorang pendaki laki-laki melamar calon istrinya di atas puncak 3778 mdpl. Rinjani itu begitu kompleks.

Apakah kita mampu mempertahankan status Rinjani sebagai Cagar Biosfer (2017) dan Cagar Geopark (2018), baik dalam aspek konservasi, edukasi, pemberdayaan masyarakat dan beberapa aspek lainnya. Dengan hal demikian, Rinjani tidak bisa disederhanakan dalam bentuk destinasi wisata saja. Tapi Rinjani hidup di tengah-tengah kita. Jawabannya ada dalam diri kita, mau apa tidak menjaga itu semua ?.

Kita hidup di Pulau Lombok sangat tergantung dengan Rinjani. Rinjani diibaratkan sebagai sumber kehidupan bagi kita. Air, udara, hutan dan sumber daya alam lainnya yang setiap hari kita butuhkan berasal dari Rinjani.

Rinjani penuh dengan sejarah panjang. Tidak hanya sebuah gunung besar menjulang tinggi yang selalu kita banggakan dengan pemandangannya dari atas puncak. Rinjani selalu berinteraksi dengan manusia. Rinjani hidup kita. Jika kita tidak bisa menjaga Rinjani, kemungkinan besar status Cagar Biosfer akan dicabut. Begitu juga dengan Cagar Geopark yang suatu waktu bisa terlepas dari genggaman kita.

Apakah kita mau itu terjadi ?.

Membicarakan Rinjani dengan media diskusi yang waktunya sangat singkat mungkin masih belum cukup.Membicarakan Rinjani memang tidak ada habisnya. Masih banyak yang harus kita pelajari dari Rinjani.

Dari diskusi ini, semoga menjadi langkah awal kita mewujudkan Mimpi Besar Geopark Rinjani dan lebih peduli lagi dengan Rinjani. Menvisualisasikan Mimpi Besar Geopark Rinjani, butuh keterlibatan masyarakat untuk itu siapa lagi kalau bukan kita yang hidup berdampingan bersama Rinjani.

You may also like

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.